Buah sawit restan di blok 00.E afdeling 1 PTPN IV Kebun Tonduhan SIMALUNGUN (SUMATERA UTARA), KOMPASPOS.COM - Demi peningkatan hasil Rande...
Buah sawit restan di blok 00.E afdeling 1 PTPN IV Kebun Tonduhan |
SIMALUNGUN (SUMATERA UTARA), KOMPASPOS.COM - Demi peningkatan hasil Randemen Minyak Crude Palm (CPO) yang berkualitas dan bermutu, PTPN VIII terus memicu capaian hasil produksi tandan buah segar (TBS).
Salah satu hal yang dilakukan untuk mencapai kualitas CPO tersebut adalah melalui cara panen TBS dilapangan yang dilakukan oleh pemanen serta kecepatan pengangkutan TBS dari lapangan ke pabrik kelapa sawit (PKS).
Termasuk tidak luputnya dari pengawasan Manager, Asisten/atau karyawan pimpinan serta mandor di lapangan terkait dengan produksi buah kelapa sawit yang berkualitas.
Namun, yang terjadi di PTPN IV Kebun Hatonduhan Kabupaten Simalungun malah sebaliknya, buah restan sawit banyak teronggok atau tidak diangkut dari lapangan (selama 24 jam) ke PKS di lokasi areal/blok di afdeling 1 kebun Milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Bahkan dua hari hingga Seminggu teronggok di tempat pengumpulan hasil (TPH) baru diangkut tranportasi oleh pemborong/pihak ketiga yang disebut-sebut milik IW oknum anggota DPRD Simalungun.
Penumpukan restan buah sawit itu diduga disengaja dilakukan oleh oknum karyawan/asisten yang bertugas serta bertanggungjawab di areal tersebut.
Ironisnya, buah restan tersebut sudah sering kali terjadi tanpa adanya tindakan tegas dari pimpinan kebun di PTPN IV itu.
Amatan di lapangan, Kamis (10/06/2021), di sekitar blok 00E afdeling 1 Kebun Unit Usaha Hatonduhan, terlihat, puluhan hingga ratusan janjang buah kelapa sawit dan berondolan berserakan dan teronggok yang berton-ton beratnya tak diangkut oleh pemborong kebun tersebut.
Kalau hal ini dibiarkan terus-menerus dan berkelanjutan menjadi preseden buruk bagi pihak PTPN IV kususnya turunnya kadar kualitas rendemen minyak sawit atau CPO.
"Diduga ada main mata dengan pihak kebun dan pemborongnya sehingga buah restan (sisa) kelapa sawit sudah berhari-hari baru diangkut, seharusnya kalau pagi dipanen, siangnya harus diangkut dari TPH, ujar salah seorang warga yang enggan namanya dipublikasikan.
Selain itu, informasi yang dihimpun menyebutkan, di lokasi afdeling satu kerap terjadi pencurian TBS. Namun, tak pernah dilaporkan oleh pihak yang berkompeten/yang bertanggungjawab di lokasi/afdeling tersebut.
"Diduga ada permainan antara pihak kebun dengan para pelakunya/ninjanya, ujar salah satu warga yang tak mau disebut namanya.
Sementara, Manager PTPN IV Kebun Unit Usaha Hatonduhan Jhon FE Bangun yang dikonfirmasi terkait adanya restan buah sawit yang banyak tercecer atau teronggok di afdeling satu melalui pesan Whats App (WA)
"Wah saya kurang tau pula, saya lagi cuti, menghabiskan cuti saya mau memasuki mbt 1/7, ini pak hubungi saja langsung Askepnya yang baru, pak sinaga, ya pak," ungkapnya.
Penulis : Zico
COMMENTS