PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Sebagai upaya meningkatkan prestasi Kafilah Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar P...
PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Sebagai upaya meningkatkan prestasi Kafilah Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar Pembinaan Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Kota Pekanbaru Tahun 2020, Rabu (25/11/20).
Kegiatan pembinaan Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ini, dibuka langsung oleh Wakil Walikota Pekanbaru, H Ayat Cahyadi SSi.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Pekanbaru menyampaikan proses pembinaan dan latihan para kafilah, guna mempersiapkan para kafilah dari Pekanbaru untuk menghadapi helat MTQ tingkat Provinsi, Nasional maupun Internasional.
"Training kafilah ini merupakan salah satu wujud kepedulian Pemerintah Kota Pekanbaru dalam memberikan perhatian pada Qori dan Qoriah kita supaya benar - benar terlatih mentalnya dalam mengikuti berbagai iven MTQ tingkat provinsi maupun nasional bahkan internasional," kata Ayat.
Ayat berpesan kepada semua peserta hendaknya yang mengikuti pelatihan dilandasi dengan niat yang ikhlas sehingga apa yang diperoleh nantinya merupakan sebuah ilmu bermafaat kedepannya.
"Jangan lupa tetap selalu memperhatikan petunjuk, bimbingan dan arahan dari pelatih serta yang paling utama adalah tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan karena saat ini kita masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19," terangnya.
Ayat juga berpesan, para peserta latihan MTQ hendaknya meminta doa restu kepada kedua orang tua, suami/istri dan keluarga. Karena menurutnya keberhasilan seseorang tidak terlepas dari dukungan mereka semua.
Selain itu, Ayat Cahyadi juga menyampaikan kepada para Kafilah untuk selalu membaca qiraatul qur’an dan murottal Al qur’an setiap hari supaya Al qur’an dapat menjadi jinak terhadap diri para Kafilah. Apabila tidak dilakukan secara terus menerus maka akan mustahil Al qur’an dapat menyatu dalam diri para Kafilah.
Lanjut Ayat, dalam mengaji Al-qur’an tidak boleh pasang target supaya niat sucinya untuk beribadah terpelihara. Dalam mengaji biarkan bacaan mengalir karena mengaji al-qur’an itu tidak hanya butuh keindahan suara dari para Kafilah, tapi juga butuh tajwid yang benar dan fashohah yang baik.
“Dalam mengaji Al-qur’an jangan berpikir berlebihan, berpikir hanya untuk juara. Tidak boleh ada pikiran begitu, mengaji itu harus berpikir untuk ibadah. Mengaji dengan hati itu berbeda dengan mengaji yang mengandalkan keindahan suara, kalau mengaji dengan hati baru ta’awuz saja energinya sudah terasa sampai dihati. Olehnya mengajilah dengan hati, lalu dukung dengan keindahan suara dan tajwid serta fashohah yang benar, itu InsyaAllah menjadi yang terbaik," imbuh Ayat Cahyadi.
Turut hadir dalam acara Pelatihan Kafilah MTQ Pekanbaru Drs H Tarmizi Muhammad, Asisten I Bidang Pemerintahan Drs H Azwan MSi, Ketua MUI Kota Pekanbaru Prof H Ilyas Husti MA dan Kabag Kesra Sarbaini. (ADV/Humas)
COMMENTS