MUSI BANYUASIN (SUMATERA SELATAN), KOMPASPOS.COM - Listrik merupakan kebutuhan bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, baik yang mempu...
MUSI BANYUASIN (SUMATERA SELATAN), KOMPASPOS.COM - Listrik merupakan kebutuhan bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, baik yang mempunyai usaha ataupun rumah tangga, tapi sungguh disayangkan sudah dua hari listrik di kecamatan Plakat Tinggi kabupaten Musi Banyuasin tidak menyala, diduga PT.Muba Elektric Power (MEP) dan PT. PLN tutup mata.
Pantauan awak media di lapangan, Rabu (30/12/2020), tampak dimalam hari Plakat Tinggi gelap gulita, lampu listriknya tidak menyala.
Menurut keterangan salah seorang warga, Herman(30) kalau di plakat Tinggi, lampunya sudah dua hari tidak menyala dan sudah pasti berdampak pada usaha warga dan juga rumahtangga.
"Iya listrik ditempat saya, Plakat Tinggi sudah dua hari tidak menyala, dan tidak tahu apa penyebabnya dan dari pihak MEP tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu untuk mematikan lampu listriknya," cetusnya.
Lanjutnya, akibat mati lampu ikan dan sayur mayur didalam kulkasnya menjadi busuk, sinyal Telkomsel menjadi lumpuh, jelas sangat merugikan bagi warga.
"Saya berharap kepada pemerintah terkait untuk sesegera mungkin menyelesaikan permasahan listrik di plakat tinggi ini" harapnya.
Senada, Hasim (30) seorang pengusaha photo coppy kepada awak media kompaspos.com menceritakan, semenjak mati lampu penghasilannya turun drastis.
"Usaha photocoppy saya tergantung pada listrik, ya kalau listrik tidak menyala secara otomatis usaha saya terhambat alias rugi. Saya berharap kepada MEP dan pemerintah agar mencari solusi terkait lampu listrik tidak menyala di kecamatan Plakat Tinggi," imbuhnya.
Terpisah Ketua LSM GTPK, Warto sangat menyayangkan dengan keadaan ini, yang terjadi di plakat tinggi yang mengakibatkan sering terjadinya mati lampu.
"Memang hampir menyeluruh di wilayah kabupaten Musi Banyuasin ini, sering terjadi mati lampu, seperti Akhir-Akhir ini sering mati di kecamatan Keluang, kecamatan Bayung lencir, dan kecamatan lainnya," jelasnya.
"Harapan saya, untuk pengurus PT PLN maupun PT MEP agar bekerja secara profesional dan benar benar mementingkan kebutuhan masyarakat atau pelanggannya, seperti normalnya akan lampu dan arus listrik," harap Warto selaku Ketua Umum DPP LSM-GTPK yang berdomisili di Muba.
Sementara, Direktur PT. Muba Elektric Power (MEP) wilayah Muba Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat
WhatsApp mengatakan, bahwa listrik dimatikan pihak PLN sehubungan hutang lama yg harus dibayarkan sebesar 25,4 M di Desember ini.
"Kita MEP hanya mampu bayar 8,3 M, terakhir PLN Palembang minta dibayarkan lagi 15,2 M hari ini, dan kami tidak mampu meminta pada masyarakat pelanggan MEP yg telah menunggak sebesar 34 M, untuk segera dibayarkan lunas hari ini," jelasnya.
"Kami sedang berusaha mencarikan pinjaman untuk membayar hutang lama ini kepada PLN, doakan saja agar dapat jalan yang terbaik agar pelanggan MEP tetap menikmati lampu dengan handal," ungkapnya.
Ketika disinggung terkait nasib pelanggan yang tidak ada tunggakan, Direktur PT. MEP mengatakan bahwa inilah kelemahan pihaknya tidak melakukan pemutusan/pencabutan listrik kepada pelanggan yang menunggak sejak 2014, akibatnya berdampak juga kepada pelanggan yang tidak pernah menunggak.
"Untuk itu , kita sudah melakukan migrasi dengan KWH meter terbarukan , kita sudah melakukan sosialisasi agar tidak lagi terjadi penunggakan, dengan turun ke desa desa, membuka loket khusus bayar tunggakan, yang termudah bayar tunggakan di BRI, semua kita lakukan sampai hari ini," tutupnya.
Penulis : Amran
COMMENTS