Kakan Kemenag Mangkir di RDP, Komisi II DPRD Kampar Tunda Pembahasan Insentif Guru Agama

KAMPAR (RIAU), KOMPASPOS.COM -  Komisi II DPRD Kampar menunda Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemenag Kampar. Pasalnya, dua kali diundang...

Ketua Komisi II DPRD Kampar Ikuti Kegiatan Bedah Buku Dispersip

Ribuan Masyarakat Rohul Hadiri Milad Ke 20 LPPL Radio Swara Lima Luhak

Pemkab Rohul Kembali Raih Opini WTP dari BPK RI 7 Kali Berturut-Turut

KAMPAR (RIAU), KOMPASPOS.COM - Komisi II DPRD Kampar menunda Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemenag Kampar. Pasalnya, dua kali diundang, Kakan Kemenag Kampar Alfian berhalangan hadir.

“Kami sangat menyesalkan ketidakhadiran Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kampar, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Terkait pembahasan insentif guru agama,” kata Sekretaris Komisi II DPRD Kampar Habiburrahman, Senin (3/5/2021).

Disampaikan, RDP dengan Kemenag Kampar dalam rangka membahas verifikasi guru PDTA, RA, MI, MTs dan MA dan verifikasi guru pondok pesantren.

Dikarenakan beliau tidak hadir, terpaksa RDP kami tunda. Penundaan RDP erat kaitannya dengan pencairan insentif guru agama.

"Kami menginginkan data yang valid dan guru yang betul-betul mengajar jangan sampai tidak menerima insentif, sementara guru yang sudah tidak aktif dimasukan datanya, sehingga jumlahnya membengkak," ujarnya.

Menurutnya, seharusnya penundaan RDP ini tidak terjadi jika sama-sama saling menghargai.

Dikatakannya, pada RDP sebelumnya, ada sekira 5 ribu orang guru penerima insentif diusulkan.

Setelah diverifikasi penerima insentif guru pondok pesantren sebanyak 210 orang dan penerima insentif guru PDTA, RA, MI, MTs dan MA sebanyak 3.588 orang dimana sebelumnya hanya sekira 2.910 orang.

“Data guru hasil verifikasi ini apakah sudah layak dan pantas menerima insentif Rp 500 ribu perbulan,” ujarnya

Lebih jauh, Politisi PPP ini menyampaikan, bahwa pada APBD tahun 2021 pihaknya telah menganggarkan biaya sebesar Rp 18 miliar untuk insentif guru agama.

Insentif ini guru agama di Kampat satu-satunya dianggarkan melalui Disdikpora. Kabupaten/Kota di provinsi Riau lainnya dianggarkan pada Bagian Kesra Sekretaris Daerah

"Para guru tersebut sampai sekarang belum ada yang menerima intensif," ungkap Habiburrahman.

Anggota Komisi II yang hadir dalam RDP yaitu, Rahayu Sri Mulyani, Anatona Nazara dan Muhammad Warit. (ADV)

Penulis : Canggih