ACEH TIMUR (ACEH), KOMPASPOS.COM - Rapat Paripurna DPRK Aceh Timur terkait pembahasan perubahan APBK Aceh timur 2021, Rabu, (22/09/21) semp...
ACEH TIMUR (ACEH), KOMPASPOS.COM - Rapat Paripurna DPRK Aceh Timur terkait pembahasan perubahan APBK Aceh timur 2021, Rabu, (22/09/21) sempat molor hampir 3 jam. Namun demikian, setelah selesai rapat paripurna, DPRK Aceh Timur beserta rombongan berangkat ke Medan.
Hal ini menuai kecaman keras dari aktivis sosial Darwin Eng, pasal lnya dimasa pandemi covid serta gencar nya vaksinasi Covid 19 di Aceh timur DPRK malah reses/refreshing ke Medan yang sampai saat ini masih berstatus darurat PPKM Covid level 4 dan 3.
"Itu udah ulok kali dewan rakyat ditengah kemelut Aceh timur melawan tekanan ekonomi karena DAU yang dipotong pusat serta masalah sistem yang belum selesai ditambah lagi covid 19 mereka malah refreshing ke Medan bukan memikirkan Aceh timur dan rakyat, menurut saya hal tersebut sudah keterlaluan," kata Darwin.
Seperti kita ketahui, lanjut Darwin, DPRK periode 2019-2024 mendapatkan hadiah khusus dari Bupati Aceh timur dan instansi terkait, pasalnya pokir DPRK saat ini sudah naik dibandingkan DPRK 2 periode sebelumnya dari kisaran rata-rata 350 juta/tahun menjadi sekitar 700 juta/tahun untuk setiap anggota, beda lagi Ketua serta fungsi lainnya sesuai komisi masing-masing.
"DPRK itu kan sudah dikasih bonus sama bupati sebagai mitra DPRK dengan menambah jumlah pokir, apa itu belum cukup untuk bonus duduk diam dan terkesan tidak bekerja, saya rasa lebih dari cukup untuk DPRK periode ini yang sampai saat ini tidak menjalankan fungsi sebagai legislatif janganlah minta bonus lagi liburan berkedok reses, kasian uang Aceh timur diporotin terus," kata Darwin lagi.
Darwin eng meminta partai politik turun tangan untuk membina kadernya di kursi kasta tertinggi dari rakyat tersebut sebelum rakyat tidak mengikuti sistem demokrasi (golput) atau menandai kader mereka di pemilihan mendatang
"Partai politik saya rasa sudah saatnya membina kader mereka di DPRK karena ini akan berdampak pada kepercayaan publik kedepannya, kalau memang gak benar pecat atau PAW, ganti dengan kader yang layak yang bekerja untuk rakyat, jangan tinggal diamlah, profesional dalam berdemokrasi," ujar Darwin Eng.
Disisi lain, Darwin juga menuding DPRK sudah bekerjasama dengan pemerintah daerah (bupati) sebagai penguasa anggaran (PA) APBK Aceh Timur, diduga bekerja tidak sesuai fungsinya.
Hal ini bukan tidak berdasar, Kata Darwin Eng, semua rakyat juga tau banyak terjadi ketimpangan pengelolaan keuangan di Aceh timur tapi sampai saat ini tidak ada masalah adem-adem saja.
"Seperti kata bupati, padahal banyak masalah yang tidak selesai seperti sewa alat yang tidak disetorkan ke kas daerah oleh oknum kadis dan bahkan ada alat yang dipinjamkan ke oknum DPRK, sampai saat ini alat berat tersebut rusak di hutan dan banyak lagi masalah lain," pungkas Darwin.
Penulis : Raja
.jpeg)
COMMENTS