PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Mencuat kembali usulan Sawit Termasuk Tanaman Hutan di ujung tahun 2021 menarik perhatian pakar lingkunga...
PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Mencuat kembali usulan Sawit Termasuk Tanaman Hutan di ujung tahun 2021 menarik perhatian pakar lingkungan hidup Dr.Elviriadi.
Ketika dihubungi media ini, Rabu sore (06/10/21), putra Kabupaten Meranti itu mengaku ide itu ada yang menyetir.
"Ya, itukan common sense (logika umum) saja. Jelas ndak bisalah. Baik dari agronomi, ilmu tanah, maupun praktek budidaya nya di tanah air. Biasalah, itukan ada yang menyetir. Ya, kelompok kelompok kapitalis dan cukong berdasi itu, mereka man behind the gun," kata Elv.
Dosen Fakultas Pertanian UIN Suska itu menilai praktek persawitan di Indonesia justru menimbulkan deforestasi.
"Jelas itu memimbulkan deforestasi. Kok ada yang bilang re-forestasi? Apa gak lihat kondisi lapangan? Jutaan hektar hutan alam Kalimantan dan Sumatera musnah. Keanekaragaman hayati, plasma genetik, satwa liar , primata, serangga, unggas, burung, rantai makanan, ulat bulu, cacing, langau dan tungau semua tunggang langgang. Hutan itu heterogen dan rumah besar bagi semua peradaban biotik abiotik dan kultur. Naah, itulah namanya oknum ilmuan penuh kepentingan dan bebas nilai (free value)," ujar peneliti gambut itu.
Elv yang juga Anggota Tetap Society of Ethnobiology Ohio State University itu menilai kajian kehutanan masih sangat minim di indonesia.
"Kacau indonesia ini, ilmu kehutanan nya mandek benar. Masak yang diajarkan di fakultas kehutanan itu cara supaya hutan itu di produksi. Dibuat teori (silvikultur) dan dicari bioteknologinya. Kan itu permukaan sekali. Basic dan understandard.
Kalau Ohio AS, Auckland NZ, Austalia dan negara lainnya sudah puluhan tahun pakai etnosains. Jadi tidak antroposentrik dan uang aja isi fikirannya," sindir Elv.
Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu mendukung sikap hati hati Kementerian LHK.
"Luar Biasalah Mas Bambang (Sekjend KLHK-Red) itu, Walau dia punya power, gak gegabah mengiyakan pihak pihak berkepentingan dengan maniax sawit indonesia.Sekarang publik sudah melek, lingkungan hidup sudah babak belur gini. Mana bisa SDA dikuasai segolongan elit berdasi. Ngakunya petani sawit, tapi kebun ratusan ribu hektar. Apa kata dunia, Coy?," Pungkas pria yang setia gundul demi nasib hutan.
Penulis : Zurfami
COMMENTS