Oleh : M. Sangap Siregar Dosen STIKes Hang Tuah Pekanbaru Sebagai seorang pakar lingkungan dengan sudut pandang multi talen berlatar aktivis...
Oleh : M. Sangap Siregar
Dosen STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Sebagai seorang pakar lingkungan dengan sudut pandang multi talen berlatar aktivis akademis, organisatoris, serta muballigh yang sarat dengan kajian-kajian ilmu strategis, politik, leadership, filsafat seni budaya dan agama serta sejarah, beliau mengerucut pada bidang kepakaran ilmu lingkungan global semesta mengacu pada pengajuan proposal meletak dasar pembumian flat form penataan lingkungan bumi lestari sustainable development goals berfaksikan dasar filsafat samawi Islami.
Seorang pembelajar yang ditakdirkan dalam domain kecerdasan emosional spritual, anak jati negeri yang dibesarkan dalam lingkungan kesantunan adat resam melayu egaliter, nuansa alam rimba, bencah gambut, dan kebun sagu turut memberi warna spektrum pribadi bung Elv. tumbuh menjadi pribadi santun dalam bersikap, tegas dalam bicara. Disamping gelora laut, arus pasang dan surut turut menjadi pemantik seni kemahiran sepak terjangnya dalam menunggang ombak kehidupan politik budaya dan pergerakan sprit juang Hang Jebat Meranti dalam debur arus laut Cina Selatan menghempas di Tanjung Pengharapan Selat Panjang si Tanah Jantan, ciri khas bio geo fisik badani walau gempal, namun gerak cepat pergi bagai angin datang bagai petir.
Sinergisitas insan akademik, kutu buku dan pecinta tokoh pergerakan yang dibesarkan oleh HMI turut serta dalam arus pergerakan politik kebangsaan sejak masa reformasi ‘98 hingga kini, beliau berhasil menjadi seniman kreator sejarah diri pakar lingkungan, tokoh masyarakat teraleinasi, penunggang aspirasi masyarakat, penyambung suara hati ummat, menggelorakan fikir dan perjuangan murni nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam dinamika kehidupan yang kian kompleks, dalam draf laju kemajuan teknologi komunikasi di tengah pergolakan politik global versus geo politik dan geo strategis Indonesia kontemporer. Membidik point of few issu-issu krusial konflik lahan masyarakat dan issu-issu lingkungan strategis global, perubahan iklim, green area, tata kelola lingkungan, penyelamatan habitat, flora dan fauna serta hazanah kekayaan alam lainnya.
Recupan pecinta dan pereguk arus fikir para filsuf eksistensialis dunia barat dan timur beliau hadir bagai sejarawan futurolog peletak dasar terobosan kebutuhan zaman pada bidang keilmuan hukum pidana dan perdata lingkungan di tengah minimnya literatur terkait dalam hazanah kepustakaan hari ini, beliau berani tampil menjadi saksi ahli di berbagai persidangan mahkamah pengadilan terkait issu-issu karhutla, konflik lahan dan pertikaian kepentingan antar kaum, masyarakat dan pengusaha. Inisiatif pemikiran dan terobosan dalam meramu berbagai pengetahuan demi memenuhi kebutuhan masyarakat hukum untuk tegaknya keadilan dan wujudnya ketertiban dalam kehidupan masyarakat suatu keberanian tersendiri dalam design sejarah ketokohan diri yang fenomenal sebagai pakar lingkungan plus praktisi hukum positif.
Sebagai organisatoris aktivis pemikir ideolog dan ilmuan pendidik pengamat dan peneliti yang selalu hadir di tengah arus kehidupan masyarakat beliau hadir menjadi pencari objek eksperimen aplikasi ilmu dalam ranah kehidupan nyata tampil menjadi leader penggerak dan pendobrak kebuntuan dalam kemandegan saluran aspirasi masyarakat yang kadangkala telah letih mencari keadilan dan perlindungan atas deraan issu-issu yang menimpa maslahat kehidupan mereka bung elv. hadir menyapa bak oase pengobat dahaga kerinduan bagi masyarakat serta pelita penerang dalam kegelapan perjuangan menembus tebalnya tembok keadilan dan kebenaran di negeri tercinta.
Gambaran fenomena inilah sebetulnya yang ter-rekam pada lensa bidik bung Elv. Dalam bukunya kali ini BERSAKSI DI TENGAH PRAHARA EKOLOGI sebuah kesaksian kasat mata telanjang lipatan perjalanan sejarah antar zaman. Ada saja gelincir-gelincir kebijakan dalam pertarungan kepentingan yang berujung pada degradasi hutan alam dan lingkungan bila berkait dengan dimensi kepentingan kapitalis borjuis oligarkis. Alienasi kepentingan masyarakat grassroot bila berkait dengan pertarungan politik kepentingan antara penguasa, pengusaha dan masyarakat. Dalam pertarungan inilah selalunya masyarakat menjadi korban marginalisasi peminggiran dan keterasingan yang kian jauh dari harapan aspirasi nilai juang harapan amanat kemerdekaan yang kian jauh dari titik kulminasi impian.
Sehingga masyarakat lesu, kacau dan terbiar dalam kesaksian luapan api prahara meluluhlantakkan peradaban dalam rindu kebijakan welfare state yang ditata adi luhung pendiri negeri. Dimana dimensi kebenaran terkubur, sabotase kezaliman bertahta, anak negeri terlunta, harapan generasi ternista, bak anak ayam kehilangan induk tiada tempat berlindung aspirasi terkurung terpanggang di jazirah luka menunggu sang Zarathustra bangkit bagai Mahatma Ghandi membangun kebangkitan perjuangan culture Swadesi marhaenis proletar anak negeri. Percikan-percikan api pergolakan muncul di serata negeri akibat pergesekan-pergesekan konflik lahan ekologis yang tersisa dalam bongkah-bongkah perizinan tindih, lain ordinat izin konsesi lahan lain pula radius intervensi garapan buntut kendala ketidakjelasan pemetaan tata ruang RTRW negeri.
Tiada lagi jejak patok perpatih serta tapal batas batu tok batin, terkepunglah tanah kampung ulayat lesap, plasma yang diharappun tak dapat. Azablah negeri gundul tebing abrasi sungai tercemar selat mendangkal lancang kuning berlayar malam tiada pelita penerang. Kepunan thellow themakollah waak!
COMMENTS