LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Pulau Lombok kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo, pusat gempa berada...
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Pulau Lombok kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo, pusat gempa berada di 74 Kilo meter selatan laut Bali dengan kedalaman 124 Kilo Meter, gempa terjadi, Senin, (22/8/22), sekitar Pukul 16:36 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), kerasnya getaran gempa tersebut dirasakan sampai ke wilayah Lombok Timur, akibatnya puluhan pasien RSUD Soedjono Selong terpaksa dievakuasi keluar ke tempat yang lebih aman.
Wakil Direktur RSUD Rarden Soedjono Selong Lalu Jamiri yang ditemui di halaman depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit setempat usai evakuasi pasien mengatakan, saat terjadi gempa pasien maupun tenaga kesehatan semua panik, oleh karena itu pihaknya harus mengambil langakah darurat, yaitu mengevakuasi pasien sebagai upaya penyelamatan terhdap pasien maupun tenaga kesehatan pasca gempa.
"Ada sekitar 50 pasien yang kami evakuasi termasuk Ibu pasca melahirkan dan bayi," tegas Lalu Jamiri.
Menurut dia, masyarakat kita di Lombok dalam hal ini pasien sudah terlanjur trauma akibat gempa 2018 silam, termasuk tenaga kesehatan yang bertugas juga masih meraskan trauma sampai sekarang sehingga pihak management RSUD Soedjono Selong mengambil langkah antisipasi agar pasien dan tenaga kesehatan selamat ketika terjadi gempa susulan.
"Bangunan RSUD tidak ada yang retak, secara fisik kondisi masih bagus," jelas dia.
Dijelaskan dia, pasien akan dikembalikan ke ruang perawatan 1 sampai 2 hari kedepan tergantung situasi, ketika keadaan sudah aman dan membaik, termasuk dari Bidan dan perawat yang merawat juga pasien, keluarga pasien maka pihaknya akan membawa kembali ke tempat semula.
"Apabila Bidan, Perawat dan pasien sudah merasa aman kami akan kembalikan ke posisi semula," ujarnya.
Untuk diketahui, sementara ini penanganan pasien RSUD Soedjono Selong dilakukan di tenda darurat yang langsung disediakan sore tadi oleh petugas dari Badan Penggulangan Bencana Dareh (BPBD) Lombok Timur, dalam situasi seperti ini, pasien tetap mendapatkan perawatan seperti biasa dan sesuai aturan kesehatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur, Iwan Setiawan yang dikonfirmasi pasca gempa mengatakan, pihaknya tetap siap dan tanggap (Sigap) untuk melakukan misi kemanusiaan dan misi penyelamatan sebagai tanggungjawab terhdap masyarakat Lombok Timur apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan bencana alam lainnya.
Penulis : Ril
COMMENTS