KAMPAR (RIAU), KOMPASPOS.COM - Proyek pembangunan tebing sungai Kampar desa Penyasawan kecamatan Kampar kabupaten Kampar yang menelan anggar...
KAMPAR (RIAU), KOMPASPOS.COM -Proyek pembangunan tebing sungai Kampar desa Penyasawan kecamatan Kampar kabupaten Kampar yang menelan anggaran dari APBN sebesar Rp. 15 Miliar lebih diduga sarat akan kejanggalan.
Pantauan awak media kompaspos.com, Sabtu, (13/7/24), proyek pembangunan Turap yang dilaksanakan oleh PT. Cinta Karya Membangun ditemukan kejanggalan terkait ukuran tapak Baja (material yang digunakan untuk pembuatan konstruksi penahan tanah, red), pada proyek Turap tersebut.
Jamiyus salah seorang warga desa Penyasawan kecamatan Kampar mengatakan, bahwa ukuran tapak Baja yang ditanam di tebing sungai sebagai penahan tanah ukurannya bervariasi.
"Pantauan saya di lokasi pekerjaan proyek, ada tapak Baja yang berukuran 6 meter dan ada yang berukuran 3 meter, dikhawatirkan nanti juga terjadi perbedaan daya tahan Turap ini," ujar Jamiyus.
Ironisnya, kata Jamiyus, saat dirinya melihat dan memotret dugaan kejanggalan pada proyek tersebut, dia ditakut-takuti oleh para pekerja proyek turap tersebut.
"Saya tidak tahu apa mereka penanggung jawab proyek atau pengawas proyek atau pekerja proyek, pada saat saya melihat ada kejanggalan dan saya Poto, saya diminta isi buku tamu dan ditakut-takuti dengan kata-kata akan menelpon ke Polres dan kejaksaan sembari memotret identitas (KTP) dan memotret saya" ujar Jamiyus.
Jamiyus menambahkan, sebagai warga negara yang baik, tentunya kewajiban dirinya mengawasi setiap proyek pemerintah yang dibangun di desanya.
Saat awak media kompaspos.com, mencoba konfirmasi terkait dengan dugaan kejanggalan tersebut, salah seorang yang sedang sibuk bekerja di lokasi proyek diduga berdalih mengaku sebagai tamu dan menyampaikan bahwa penanggung jawab pelaksana proyek turap sedang tidak berada di lokasi.
Terpisah, Anggota DPR RI, Ustadz Syahrul Aidi saat dikonfirmasi melalui via seluler terkait dugaan kejanggalan proyek turap di desa Penyasawan yang disebut-sebut merupakan aspirasinya mengatakan, bahwa itu masalah teknis.
"Itu terkait dengan teknis, konfirmasi kepada pelaksana proyek turap tersebut," pungkas Ustad Syahrul.
Penulis : Canggih
COMMENTS