Terkait Kejanggalan Proyek Turap di Desa Penyasawan, Ini Jawaban Pihak Pelaksana

Tampak sisa potongan besi baja, pada lokasi Proyek Turap di desa Penyasawan  KAMPAR (RIAU), KOMPASPOS.COM - Terkait dengan pemberitaan yang ...

Tampak sisa potongan besi baja, pada lokasi Proyek Turap di desa Penyasawan 

KAMPAR (RIAU), KOMPASPOS.COM -Terkait dengan pemberitaan yang diterbitkan kompaspos.com dengan judul "Proyek Turap di Desa Penyasawan Diduga Sarat Kejanggalan, Masyarakat Mengawasi Ditakut-takuti," mendapat tanggapan dari pihak pelaksana proyek.

Dalam pemberitaan yang terbit pada hari Sabtu, tanggal 13 Juli 2024, Proyek pembangunan tebing sungai Kampar desa Penyasawan kecamatan Kampar kabupaten Kampar yang menelan anggaran dari APBN sebesar Rp. 15 Miliar lebih diduga sarat akan kejanggalan.

Kejanggalan yang dimaksud, terkait dengan perbedaan ukuran ukuran tapak Baja (material yang digunakan untuk pembuatan konstruksi penahan tanah, red), pada proyek Turap tersebut.

Dalam berita tersebut, menurut keterangan warga disampaikan terjadi perbedaan tapak Baja yang ditanam di tebing sungai sebagai penahan tanah, ada yang berukuran 6 meter dan ada yang berukuran 3 meter.

Pihak pelaksana proyek yang mengaku bernama Heri kepada awak media kompaspos.com, Minggu, (14/7/24) menyampaikan bahwa perbedaan ukuran baja yang ditanam itu dikarenakan besi baja yang ditanam sudah mentok, dikhawatirkan akan merusak besi baja apabila dipaksakan ditanam.

"Sebenarnya bukan membedakan ukuran, namun pada beberapa bagian tebing sungai ketika besi baja ditanam sudah mentok, apabila dipaksakan dikhawatirkan merusak besi baja tersebut, makanya kita ambil kebijakan dengan memotongnya, itupun yang dipotong tidak sampai 3 meter, hanya 2 meter lebih sedikit, dan besi baja yang dipotong juga dilaporkan dan diantarkan ke pihak instansi PU," pungkasnya.

Penulis : Canggih