Anggota DPRD Lotim, L Hasan Rahman dan Jamaluddin LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Anggota DPRD Lombok Timur turun ke lo...
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Anggota DPRD Lombok Timur turun ke lokasi tambang guna melihat kondisi yang objektif, hal itu di lakukan dalam tajuk sidak, melihat lokasi langsung baik masyarakat terdampak (Korleko dan sekitar) aktivitas maupun para penggiat tambang galian c.
Ada empat komisi yang turun langsung ke lapangan dengan mendatangi berbagai titik tambang dan lokasi masyarakat yang terdampak aktivitas galian C, Jumat, (4/10/24).
L Hasan Rahman salah satu anggota DPRD yang turun ke lokasi mengatakan tidak cukup satu hari jika kita mau datangi lokasi tambang satu persatu namun data datanya sudah di pegang oleh LHK.
Dia mengatakan juga belum tahu juga seperti apa informasinya dari LHK, Kepolisian dan pemda, sehingga diperlukannya nanti berkumpul merembukan masalah ini dan memutuskan mana yang terbaik untuk masyarakat.
Masih kata dia L Hasan Rahman, tentu pengambilan kebijakan ini berdasarkan informasi, jangan sampai nanti yang tidak dampak ternyata di DPRD hanya menutup saja tapi ternyata dari pemkab juga menyatakan tidak ada persoalan baik itu S.O.P, perizinan dan amdalnya.
"Yang jadinya nanti yang boleh mengatakan tutup atau tidak tutup nanti kita bersama sama tidak hanya dari DPRD kita akan bersama sama dari pemda dan kepolisian juga, kalau memang harus ditutup yang ditutup dan disepakati oleh masyarakat dan pihak penambang sehingga kebijakan yang diambil tidak merugikan pihak manapun," ujar dia.
Diwaktu yang sama anggota DPRD Lotim Jamaluddin juga memberikan keterangan terkait yang sudah didatangi ada dari yang terkena dampak dan lokasi penambangan dari empat komisi yang datang kami dari komisi dua fokus ke dampak lingkungannya sementara yang lain ada yang fokus perizinan dan sebagainya.
Lebih lanjut dia menuturkan, semestinya tidak hanya satu tempat penambangan didatangi yang mungkin bertanggungjawab atas kualitas air ini.
"Di wilayah terdampak, memang airnya keruh, berlumpur dan kemudian masuk ke daerah pertanian dan perkebunan sehingga mengakibatkan tanaman tidak tumbuh dengan baik," kata dia.
"Nanti akan dikumpulkan dari pihak terdampak, para penambang akan dikoordinasikan dengan LHK dan kepolisian agar sama sama kumpul. Data datanya sudah ada insyaallah kita akan putuskan yang terbaik untuk penambang dan masyarakat," pungkasnya.
Penulis : Ril
COMMENTS